cinta

Cinta itu sebuah anugrah dari Allah Swt. Dalam bentuk kasih sayang, perhatian, pengertian, penjagaan, perlindungan, pengorbanan yang tiada batas dan tanpa pamrih kepada siapa saja. Ya, anugrah. Karena kita bisa melihat sendiri bahwa gak semua orang punya cinta, gak semua orang di berkahi kesempatan merasakan cinta dalam hidupnya.

"Mencintai itu keputusan"
Artinya, cinta adalah kata lain dari memberi, sebab memberi adalah pekerjaan, sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat, dan melindungi itu berat, sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh.
Jika kita mengatakan "Aku mencintaimu" itu adalah sebuah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian disitu. "Aku mencintaimu" adalah ungkapan lain dari, " Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu, untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia... Aku akan berkerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin... Aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan pada dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu."
Taruhannya adalah KEPERCAYAAN kepada orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, "Aku mencintaimu" harus kamu buktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan - pekerjaan cinta : memperhatikan, menumbuhkan, merawat, dan melindungi.
Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Semua itu dalam situasi 'cinta yang tidak terbukti'. Ini menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Dan tiba - tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, atau keluarga berantakan.
Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga seterusnya pendakian atau penurunan. Karena itu konteks dimana pekerjaan - pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara EMOSIONAL, tidak juga dengan menarik ulur perasaan. Tapi disitulah tantangannya : membuktikan ketulusan di tengah situasi - situasi sulit. Disitu juga integritas terbukti.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia - bahagianya. Puas sepuas - puasnya. Sampai tak ada tempat bagi yang lain.
Bahkan setelah sang pecinta mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan tidak menikah lagi setelah Utsman (suaminya) terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencintai gadis berumur 17 tahun itu sehebat lelaki tua berumur 112 itu.

3 komentar:

  1. jd cinta tuh seperti i2 yhac...??
    ruw tw qwW.

    BalasHapus
  2. anak muda di jaman sekarang
    sukanya pergi malam-malam
    cari ayam yang masih perawan
    gerombolan tengah malam

    teman...kita jalan-jalan
    untuk mencari tongkrongan
    bukan mencari keributan
    tapi cari kesenangan

    BalasHapus